Sejak dulu ikan Sura dan Baya yang hidup di lautan tidak pernah akur. Mereka selalu bertengkar. Berebut makanan dan tempat tinggal. Sura dan Baya merasa lelah bertengkar. Mereka berdamai dan mengadakan kesepakatan. Mereka membagi wilayah kekuasaan.
“Mulai saat ini tempat tinggalku di perairan, sedangkan
tempat tinggalmu di daratan,” usul Sura.
Baya menyetujui usul Sura. Sejak saat itu Baya meninggalkan laut dan hidup di
darat. Kini mereka tidak pernah lagi bertengkar. Keadaan pun menjadi damai dan
aman.
Suatu hari Sura asyik mencari makanan. Tanpa sadar ia
mengejar ikan-ikan kecil hingga ke dalam sungai. Baya sangat marah. Ia
menganggap Sura telah melanggar janji. Sura telah berani masuk sungai. Sungai
merupakan bagian dari daratan yang menjadi wilayah kekuasaannya.
Baya menyuruh Sura segera pergi meninggalkan sungai. Sura
menolak. Sura menganggap sungai adalah perairan yang merupakan wilayah
kekuasaannya. Sura dan Baya bersikeras mempertahankan pendapatnya. Perkelahian
tak dapat dihindarkan. Pertarungan yang sengit pun terjadi. Mereka saling
menyerang dan menggigit. Ekor Sura dan Baya hampir putus terkena gigitan
lawannya.
Ikan Sura sadar. Ia telah berbuat serakah. Ia telah masuk ke
dalam sungai yang menjadi wilayah kekuasaan Baya. Ia minta maaf kepada Baya dan
segera kembali ke lautan luas. Sejak saat itu Sura tak berani lagi datang ke
sungai. Baya hidup tenang di dalam sungai yang menjadi wilayah kekuasaannya.
No comments:
Post a Comment